Mengambil nama dari sebuah pantai di Kabupaten Lebak Banten. Series kali ini berbentuk kotak dengan mengaplikasikan Tenun Baduy pada strapnya. Berbagai macam motif dan warna dari keindahan tenun baduy akan memberikan nuansa ethnic pada jam kayu dan pemakainya. Motif tenun baduy yang digunakan adalah Motif adu mancung Adu Mancung adalah tenun berbentuk selendang yang motifnya hanya berada di kedua ujung kain (atas dan bawah). Tenun ini biasanya digunakan oleh kaum pria Baduy di acara adat seperti pernikahan dan upacara menanam padi. Kain ini berfungsi sebagai ikat pinggang untuk menahan Samping Hideung atau Poleng yang disampirkan sebagai sarung. Di acara nanyaan (lamaran), kain ini merupakan salah satu motif tenun yang harus diberikan oleh pihak wanita kepada pihak pria sebagai syarat wajib mahar pernikahan. Tenun Adu Mancung memiliki arti “ujung ke ujung”, mengindikasikan pada bentuk segitiga yang ujungnya saling bertemu. Sejalan dengan arti motifnnya, selendang ini mengandung makna harapan agar kedua mempelai dapat bersatu dalam ikatan rumah tangga yang damai dan langgeng
Tersedia tiga pilihan strap tenun yaitu; tenun pewarna alam, kombinasi hitam-merah serta kombinasi hijau putih
Penggunaan Produk : Sangat cocok untuk
digunakan dalam keseharian untuk melengkapi
penampilan anda.
Dimensi :
Material Kayu : Kayu Jati, Kayu Sonokeling, Kayu Maple
Diameter Face: 2,3 cm x 0,2 cm,
Bandwidth: 2,2 cm,
Band Length: 25 cm
Movement: Japan movement
Face: Mineral glass
Water resistant 3 atm
Warranty 12 months